Entah mengapa kubiarkan sahabatku, Anthony, mendaftarkaku untuk ini. Kakak kembarnya, Andrea, bahkan telah membantuku yang tomboy berdandan demi sesuatu yang mereka sebut ‘kencan kilat’. Menurutku itu agak konyol. Maksudku, bagaimana[...]
Kategori: Gadis Senja
Karya fiksi seorang gadis senja

Di Taman Bermain ItuDi Taman Bermain Itu
Pertama kali aku melihatmu adalah saat kamu sedang main ayunan sendirian di taman bermain satu sore itu. Kamu memakai gaun hitam, kaus kaki putih, dan sepatu hitam. Rambut ikal gelapmu[...]

Cowok Ganteng Itu di Rumah AngkerCowok Ganteng Itu di Rumah Angker
Aku merasakannya sebagai cinta pada pandangan pertama. Memang kedengarannya dangkal sih, tapi itulah yang kurasakan. Bahkan, peringatan tetangga soal dirinya pun tak kugubris. Pertama kali lewat depan rumah tua dan[...]

Mengamatimu Dalam SehariMengamatimu Dalam Sehari
Hati-hati dengan keinginanmu. Sudah sering kudengar nasihat itu. Namun, ada kalanya kita lupa saat sedang galau… Kita nyaris tak pernah mengobrol. Hanya sesekali berpapasan di aula kampus. Kamu, sosok populer[...]

Seekor Naga Hitam di Betis KirikuSeekor Naga Hitam di Betis Kiriku
“Kamu ngapain, sih?” Oke, itu reaksi pertama Mama saat pertama kali memandang betis kiriku. Ada seekor naga hitam di sana. Gimana ceritanya? Semua berawal dari kesukaanku akan tato temporer. Waktu[...]

Kelly dan KyraKelly dan Kyra
“Kelly, jaga adikmu, ya.” “Iya, Mama.” Aku melompat-lompat dengan gembira, mengejar-ngejar Kyra yang sudah beberapa langkah di depanku. Kami sedang bermain riang di hutan. Melompat, melesat melewati pohon-pohon. Dunia kecil[...]

Dua PerempuanDua Perempuan
Ariana: Dua tahun menjelang usia 40, aku mulai gamang lagi. Bagaimana tidak? Aku baru saja kehilangan pekerjaan fulltime–ku lagi. Untungnya tidak lama sih, sebelum akhirnya aku kembali ke pekerjaan lamaku[...]