“Kenapa sih, kamu beli sepatu terus, padahal di rumah sudah banyak?” Setidaknya, aku tahu yang mana sepatu milikku.
Sebelum tahun 2020, Partikel Hantu itu sesungguhnya sudah muncul. Di dataran Asia, awalnya dia mengemuka. Yang tersadar di kota tempat Partikel Hantu …
Satu hari di mata Billy ...
“Kenapa sih, kamu beli sepatu terus, padahal di rumah sudah banyak?” Setidaknya, aku tahu yang mana sepatu milikku.
Sebelum tahun 2020, Partikel Hantu itu sesungguhnya sudah muncul. Di dataran Asia, awalnya dia mengemuka. Yang tersadar di kota tempat Partikel Hantu itu pertama kali …
Satu hari di mata Billy ...
Ada jiwa-jiwa kesepian yang baru terbuka di dunia maya ...
Foto-foto lama itu membuat perempuan itu tersadar akan usianya, betapa waktu telah banyak berlalu – dan betapa menakjubkannya hidup yang dijalaninya selama ini…
Yah… seharusnya demikian. Sudah seharusnya aku melupakanmu, sebagaimana kau melupakanku. Namun, entah kenapa, setiap mataku melihat namamu di deretan chat tak terjawab, hatiku melengos sedih. Kenangan demi kenangan kembali mengusik otakku. *** “Sudahlah! Jangan mengejarku lagi. Sudah hentikan semua ini. Tak ada gunanya lagi sekarang.” Seharusnya, kau mengatakan itu. Namun, …
Tolong… berikan aku waktu lagi! Tuhan sepertinya memang tidak pernah (dan tidak akan pernah) mendengar doaku. Sampai sekarang, tidak ada satu pun permintaanku dikabulkan. Bahkan, di saat terakhirku pun, tidak diberikan. Aku hanya meminta waktu lagi untuk menikmati hidupku. Yah… mungkin memang salahku. Selama ini aku tidak pernah benar-benar menggunakan …
Karena diam adalah jalan terbaik untukku! Mencintainya adalah kebahagiaan, sekalipun dia takkan pernah tahu.
Aku kembali melihatnya di tempat yang sama dengan setahun lalu, saat pertama kali bertemu dengannya. Coffee shop cozy di bilangan Jakarta Selatan. Dengan senyum khasnya, dia menghampiriku yang sedang sibuk dengan sebuah buku karya terbaru Dewi Lestari. “Maaf telat. Macet.” ujarnya seraya memasrahkan dirinya pada pelukan kursi empuk coffee shop …
Hujan baru saja menyapa pagiku. Wangi tanah bercumbu dengan air selalu membawa diriku ke dalam kenangan-kenangan lama. Bukan kenangan yang memang untuk dilupakan, tapi kenangan yang membawaku ke dalam ketenangan dan memberi kekuatan dalam diriku selama ini. Aku pun mengambil secangkir kopi yang baru saja aku siapkan. Aroma kopi semakin …