#FFRabu – Bah



“Lari…. semuanya, tinggalkan tempat ini sekarang!”

Anti berteriak panik karena dia baru saja melihat hal yang mengerikan. Air di mana-mana menerjang semua yang dilaluinya.

“Anti! Ada apa? Tenang dulu. Jelaskan.” Bianti, sang kepala desa mencegatnya.

Curug (Waterfall) Nangka
Gambar hanya untuk ilustrasi air saja. Personal Doc: Curug Nangka, Bogor

“Air Bi. Air di mana-mana. Kita harus pergi sekarang.” Bianti segera teringat wejangan almarhum ayahnya.

Suatu saat akan datang masa kita mengungsi karena air tinggi.

“Baiklah semua! Dengarkan kita pergi sekarang. Semua menuju perahu yang sudah kita siapkan.” Semua warga berlarian. Meninggalkan lubang-lubang tempat mereka tinggal selama ini.

“Seperti latihan. Kita cari ladang baru untuk panen. Kerajaan semut harus tetap ada,” ujar Bianti pada rakyatnya.

***

Total: 100 kata.

Diikutsertakan dalam #FFRabu: Air dari Monday Flash Fiction

63 thoughts on “#FFRabu – Bah”

  1. Wah, sip, Yan. Aku malah 3 minggu ini gak ikutan FF rabu. Ketiduran muluk pulang kerja… *tepok jidat tetangga* 😀

    Sedikit koreksi aja untuk kalimat terakhir : Ujar itu huruf U-nya kecil, dan sebelum tanda kutip terakhir itu koma… 🙂

          1. abang tukang baso mari mari sini, saya mau beli…. satu mangkok saja… *lupa lanjutannya*
            ah lagu anak2 jaman dulu mah lucu2 ya.

          2. *tidak pake sambel tidak pake saos juga tidak pake kol –> lanjutan lagunya (kalo ga salah).
            Dulu banyak lagu anak2 yg bagus. Sekarang …..

  2. Keren idenya.
    Btw akhir2 ini semut makin terang terangan dan menggila banget, aku mikirnya apa karena rumah2 mereka kena hujan terus ya jadi semut2 sering keluar

    1. Kalau yang rabu di twitter mba. Kalau kmrn setiap senin ada di blognya. Mondayflashfiction.blogspot.com
      Tapi lagi urusan MFF Idol.

Tinggalkan Balasan ke Ryan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.